Tahun 2020 hampir berlalu. Tahun yang meninggalkan banyak duka dan kesulitan bagi begitu banyak orang. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia.
Akhir tahun biasanya merupakan momen yang digunakan oleh banyak orang untuk merenung dan mengevaluasi diri. Momen untuk memikirkan berbagai hal yang terjadi di tahun tersebut, baik kesuksesan maupun kegagalan, baik hal-hal yang menyenangkan maupun menyedihkan. Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu juga memiliki kebiasaan yang sama?
Bila iya, apa-apa saja yang membuat kamu bersyukur di tahun 2020 ini? Lalu, apa-apa saja yang membuatmu bersedih dan berkecil hati? Di tahun yang berat seperti 2020, sepertinya lebih sulit untuk menjawab pertanyaan yang pertama ya dibandingkan yang terakhir? Hehehe..wajar saja.
Ada begitu banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan orang-orang terkasih, tidak sedikit pula yang terganggu kesehatannya, berkurang penghasilannya, dan mengalami stress atau depresi akibat pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung berbulan-bulan dan masih memakan korban sampai saat ini.
Akan tetapi, percayakah kamu bahwa justru di saat-saat sulit seperti inilah kita sebetulnya jadi lebih terdorong untuk menghargai apa yang kita miliki? Covid-19 telah mengajar kita untuk mulai menghitung berkat. Count your blessings.
Bila dulu kesehatan sepertinya merupakan hal yang kita anggap sepele, saat ini justru kesehatanlah yang merupakan aset utama kita. Tanpa kesehatan yang prima, kita tidak mampu memerangi virus yang bisa menyerang siapa saja ini.
Hal-hal yang tadinya kita take for granted, seperti kesehatan, pekerjaan, atau simply keberadaan keluarga dan teman, sekarang telah menjadi hal-hal yang paling berharga yang tanpanya kita tidak berdaya.
Every Cloud Has a Silver Lining
Sebagaimana banyak industri serta institusi pendidikan lainnya, Lembaga Bahasa LIA juga mengalami dampak dari pandemi Covid-19 di tahun 2020 ini. Tidak sedikit siswa yang memutuskan untuk menunda pembelajaran hingga pandemi berlalu, dan hal ini tentu saja berdampak pada kondisi LIA secara keseluruhan.
Namun demikian, LIA sebagai sebuah institusi pendidikan meyakini bahwa dalam setiap kesulitan ada hal positif yang dapat dipetik. Every cloud has a silver lining, and here are some of the things that we are grateful for during this challenging year.

- LIA bersyukur bahwa sampai saat ini – dengan kasih karunia dari Yang Maha Kuasa – LIA masih diberi kesempatan untuk terus berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. LIA bersyukur untuk semangat dari seluruh karyawannya, yang telah memungkinkan LIA untuk dapat terus memberikan pembelajaran dan pelayanan yang berkualitas bagi siswa-siswanya. Pembelajaran daring yang LIA terapkan dengan menggunakan berbagai aplikasi dirancang sedemikian rupa untuk mengakomodasi kebutuhan siswa akan interaksi yang fun dan engaging sekaligus purposeful. LIA Online Learning melibatkan 3 aspek utama yang saling mempengaruhi, yaitu materi yang student-centered, guru yang kompeten dan peduli, serta metode pembelajaran yang interaktif dan fun. Ketiganya bersinergi dengan tujuan untuk membantu siswa mencapai setiap learning objective dengan mudah.
- LIA bersyukur untuk Tim Akademis: para penulis materi, guru-guru, serta tim Kendali Mutu dan Pusdiklat Guru yang tidak kenal lelah dalam mengerjakan bagiannya masing-masing, yakni menulis materi, mengeksplorasi teknologi, memfasilitasi proses belajar, memonitor performa guru, dan mengembangkan kompetensi para tenaga pengajar. LIA bersyukur memiliki guru-guru yang tidak hanya kompeten di bidangnya, tetapi juga senantiasa peduli akan kemajuan belajar tiap siswanya. Guru-guru yang selalu siap membantu meskipun di luar jam belajar, dan kreatif dalam mencari cara agar siswa tetap bersemangat dalam proses belajar. Hal-hal inilah yang memungkinkan terlaksananya proses pembelajaran daring dengan memuaskan.
- LIA juga bersyukur untuk seluruh karyawan Non Akademis dari berbagai lapisan yang telah mengerjakan bagiannya masing-masing dengan penuh dedikasi, sehingga kegiatan pembelajaran dan pelayanan terhadap siswa maupun calon siswa dapat terus berjalan dengan baik.
- LIA bersyukur bahwa segala upaya yang dilakukan baik oleh Tim Akademis maupun Non Akademis, telah membuahkan hasil yang bermanfaat dan memuaskan di mata para siswanya. Sebuah survei untuk mengetahui pendapat para siswa mengenai pembelajaran daring di LIA telah dilakukan, dan berikut adalah hasilnya:

Catatan: Total jumlah responden adalah 6322 orang.
- LIA bersyukur untuk dukungan dan kepercayaan para siswa yang masih bersama LIA. LIA bersyukur untuk para orang tua siswa yang masih mempercayakan pendidikan bahasa putra-putrinya di LIA, dan terus mendukung dalam penyediaan teknologi sehingga para siswa dapat mengikuti pembelajaran daring tanpa hambatan yang berarti.
- LIA bersyukur untuk korporasi-korporasi yang masih memprioritaskan pelatihan Bahasa Inggris untuk karyawannya di masa yang sulit ini. LIA berterima kasih kepada para klien perusahaan yang masih mempercayai LIA untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusianya di bidang Bahasa Inggris.
- LIA bersyukur untuk para mitra yang telah membantu LIA dalam penyediaan teknologi sehingga proses pembelajaran dan pelaksanaan tes daring dapat terlaksana dan memenuhi kebutuhan para siswa dan klien-klien LIA.
What are Your Silver Linings?

Sebagai individu, tentunya setiap kita pun memiliki banyak hal yang dapat kita syukuri, meskipun kita masih berada dalam situasi sulit seperti saat ini. Kita bersyukur untuk kesehatan kita, kesehatan keluarga kita, pekerjaan kita, kehadiran orang-orang terkasih yang senantiasa mendukung kita, waktu yang lebih banyak untuk keluarga, para tenaga medis yang siap merawat saat kita jatuh sakit, dan masih banyak lagi.
Bersyukur adalah hal yang baik bagi jiwa, jadi jangan lupa bersyukur ya!
Ayo tuliskan hal-hal apa saja yang kamu syukuri tahun ini, lalu buatlah video tentang hal tersebut dan kirimkan ke sini: https://lblia.com/lia-holiday-giveaway-2020/
Very inspiring,
Thank you, LIA