Karena bahasa Inggris menjadi bahasa internasional, banyak orang yang hanya berfokus untuk mempelajari bahasa Inggris saja dan puas dengan kemampuan tersebut. Padahal, kemampuan bahasa asing lainnya juga cukup penting dan memiliki beragam manfaat. Salah satu yang penting adalah kursus bahasa Mandarin yang dapat memberikan banyak manfaat.
Hanya puas dengan menguasai bahasa Inggris dan tidak mau belajar bahasa asing lainnya adalah pandangan yang sempit. Sebab, bahasa dari negara Cina ini juga kini telah berkembang menjadi bahasa yang penting dan banyak digunakan. Ingin tahu apa saja alasan yang dapat menguatkan Anda untuk mengikuti kursus bahasa Mandarin? Mari simak selengkapnya di artikel berikut!
Bahasa Mandarin Memiliki Penutur Terbanyak di Dunia
Bahasa Mandarin sejatinya merupakan bahasa ibu yang digunakan oleh negara Tiongkok. Sebagaimana diketahui, Tiongkok atau Cina memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia. Jumlah penduduk Cina diketahui mencapai lebih dari 1,38 miliar jiwa. Jadi, bisa dibayangkan berapa jumlah penuturnya di dunia yang bahkan belum termasuk para ekspatriat, para warga Cina yang pindah kewarganegaraan, dan juga negara tetangganya Taiwan yang juga menggunakan bahasa Mandarin.
Menurut perkiraan, jumlah penutur bahasa Mandarin diketahui mencapai 25% total penduduk dunia, yang berarti sekitar ¼ dari populasi. Jumlah ini cukup fantastis mengingat banyaknya bahasa yang ada di dunia. Dapat dikatakan bahasa Cina yang bukan bahasa internasional memiliki peran yang besar dalam proses komunikasi penduduk dunia.
Oleh karena itu, kursus bahasa Mandarin dapat membantu Anda turut masuk ke dalam kelompok besar para penutur bahasa satu ini. Hal ini tentunya akan memperluas peluang maupun relasi Anda ke depannya.
Banyak Negara yang Menggunakan Bahasa Mandarin sebagai Bahasa Kedua
Ternyata, bahasa Mandarin tidak hanya digunakan oleh Cina dan Taiwan saja. Sebagai negara yang penduduknya sangat banyak, warga Cina banyak bermigrasi dan pindah untuk berdagang maupun berbisnis ke negara lain. Tidak jarang perpindahannya ini membuat sebuah negara menjadi memiliki banyak penduduk asli dan keturunan Cina.
Diketahui karena banyaknya orang Cina pendatang dan keturunan yang ikut tinggal di negara tersebut, bahasa Mandarin tumbuh menjadi salah satu bahasa yang banyak digunakan di negara tersebut dan bahkan menjadi bahasa kedua. Beberapa negara yang menggunakan bahasa Mandarin sebagai bahasa tambahannya adalah Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei, Filipina, Mongolia, dan juga negara kita sendiri, Indonesia.
Kursus Bahasa Mandarin Dapat Meningkatkan Peluang Bisnis
Siapa yang tidak tahu jika negara Cina merupakan salah satu negara pengekspor dan pembuat barang-barang terbesar di dunia. Di era sekarang ini, dengan semakin mudahnya pengiriman barang ke luar negeri, barang-barang asal Cina semakin banyak beredar dan dijual di pasaran. Wajar jika saat ini banyak pebisnis yang melakukan kerja sama dengan pengusaha dan produsen-produsen dari negara barongsai ini.
Jika mengikuti kursus bahasa Mandarin dan akhirnya mampu menguasainya, Anda dapat turut menjadi salah satu pengusaha yang menjalin relasi bisnis dengan para produsen asal Cina. Anda bahkan dapat datang langsung ke Cina untuk mencari peluang usaha ekspor impor yang ada. Tentunya keuntungan akan bertambah dan biaya juga akan berkurang jika Anda menguasai bahasa Cina sehingga tidak mudah ditipu dan tidak perlu menyewa seorang translator.
Kursus Bahasa Mandarin Menambah Peluang Pekerjaan
Ternyata, dengan menguasai bahasa Mandarin, peluang pekerjaan Anda akan bertambah besar dan luas. Sebab, sekarang sektor bisnis sudah tidak hanya dikuasai oleh perusahaan Amerika atau Eropa, melainkan juga negar Cina. Bahkan, perusahaan Cina di Indonesia diketahui berjumlah lebih banyak dari perusahaan negara asing lainnya.
Nah, itu dia beberapa alasan kuat yang membuatmu harus ikut kursus bahasa Mandarin. Tidak mau kan melewatkan kesempatan-kesempatan di atas? Oleh karena itu, mari segera daftarkan dirimu di LBLIA untuk mengikuti
program belajar bahasa Mandarin sekarang juga. Kalau tidak mulai sekarang, mau kapan lagi?